Selasa, 03 Juni 2014

Laporan Observasi di SMAN 1 Kudus


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan perserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Tujuan dari pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan  yang luas ke depan untuk mencapai cita – cita.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan upaya yang dilakukan terus menerus, tidak pernah berhenti searah dengan perubahan kebutuhan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat menuntut adanya perubahan kurikulum. Berubahnya kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 merupakan upaya peningkatan pendidikan pada sistem pembelajaran agar menjadi lebih baik. Kurikulum 2013 lebih mengedepankan tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, setiap guru, calon guru kepala sekolah dan pihak – pihak yang terkait dengan implementasi kurikulum, wajib memahami kurikulum yang baru yakni kurilkulum 2013. Dengan adanya kurikulum ini, diharapkan sekolah mampu menghasilkan lulusan dengan kualitas tinggi, dan memberikan pelayanan optimal kepada guru, siswa, orang tua dan masyarakat. 
1.2   Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan di SMA 1 Kudus Jalan Pramuka No.41 Mlati Lor Kec. Kota Kab. Kudus telp/fax (0291)431368

1.3   Tujuan Observasi
Pelaksanaan observasi  ini bertujuan sebagai berikut  :
1.      Mengetahui bagaimana kesiapan bapak / ibu guru kelas XI di SMA 1 Kudus dalam mengimplementasikan kurikulum 2013
2.      Mengetahui bagaimana aplikasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SMA 1 Kudus
1.4   Manfaat Observasi
Manfaat dari observasi ini antara lain :
             1.      Meningkatkan pengetahuan tentang kurikulum 2013
             2.      Meningkatkan pengetahuan tentang implementasi kurikulum 2013 di SMA 1 Kudus
             3.      Memenuhi tugas mata kuliah telaah kurikulum
  
BAB II
HASIL OBSERVASI
Observasi dilakukan di SMA 1 Kudus pada hari Sabtu, 18 April 2014 pukul 10.30 – 12.00 dengan narasumber :
Nama               : Bapak Sulikin, S.Pd,M.Pd
Sekolah           : SMA 1 Kudus
Kelas               : XI Guru Ekonomi
Sertifikasi        : Sudah

1.      Sosialisasi kurikulum 2013 di SMA 1 Kudus
Di SMA 1 Kudus sudah ada sosialisasi mengenai Kurikulum 2013. Bahkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan di SMA 1 Kudus pada tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. SMA 1 Kudus  merupakan salah satu SMA yang ditunjuk dalam melaksanakan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014. Di Kudus, ada 3 Sekolah yang telah ditunjuk melaksanakan kurikulum 2013 yaitu SMA 1 Kudus, SMA 2 Kudus dan SMA 1 Bae Kudus. Di tahun ajaran 2014/2015, rencananya kurikulum 2013 akan dlaksanakan secara serempak di sekolah sekolah.
2.      Kurikulum 2013 di SMA 1 Kudus memperoleh sosialisasi dari mana saja?
Sosialisasi Kurikulum 2013 melalui sosialisasi langsung seperti melalui IHT (In House Training) dan Workshop. IHT merupakan sosialisasi internal dan bersifat tetap. Dalam IHT semuanya terlibat, mengundang baik dari dinas pendidikan dan kebudayaan  maupun pengawas.Sedangkan workshop merupakan sosialisasi eksternal, Workshop cenderung dari SMA menyampaikan langsung kepada siswa kelas X melalui Sosialisasi sewaktu MOPD ( Masa Orientasi Peserta Didik). Semua siswa kelas X diundang, orang tua dan masyarakat juga diundang. Sosialisasi ini ikut melibatkan orang tua karena semuanya tidak dapat terlepas dari orang tua.  Kurikulum 2013 struktur nya lebih luas dari pada kurikulum sebelumnya (KTSP). KTSP dahulu jika di SKS kan sebanyak 126 SKS  sedangkan dalam Kurikulum 2013 jika di SKS kan sebanyak 136 SKS. Dari pihak  sekolah harus menambah 1SKS atau 1 jam di jam umum sekolah. Di SMA 1 Kudus ditambah pada hari Kamis pada jam ke 9 dan ke 10. Jadi, pada hari Kamis siswa di SMA 1 Kudus pulangnya lebih sore. Jika orang tua tidak mengetahui ini, maka akan protes.Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi eksternal tentang kurikulum 2013 kepada orang tua juga.
Strutur kurikulum 2013 tidak ada mata pelajaran TIK. Yang ada struktur baru yaitu prakarya dan kewirausahaan. Dalam kurikulum ini mata pelajaran yang dulunya ada sekarang dihilangkanyaitu mata pelajaran yang sifatnya keterampilan seperti TIK,  Elektro dan Bahasa Jepang. Mengapa hilang?  karena sudah menjadi program dalam program muatan lokal dikurikulum yang baru ini. Tetapi dalam kurikulum 2013 ini mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan silabusnya terdapat rekayasa seperti rekayasa informasi, dan rekayasa internet dan termasuk rekayasa elektro. Jadi keterampilan– keterampilan tidak hilang sepenuhnya tetapi  tidak dapat seluas jika berdiri sendiri.
3.      Pelatihan membuat RPP ( Rencana pelaksanaan pembelajaran)
Sudah (lebih dari 2x) pelatihan membuat RPP telah dilaksanakan di SMA 1 Kudus melalui IHT (In House Training) dan Workshop.
4.      Kesulitan dalam membuat RPP
Kesulitan dalam membuat RPP adalah membuat sesuatu yang baru. Karena dalam membuat RPP yang baru agak kesulitan atau tidak dapat seleluasa jika membuat RPP seperti apa yang biasa dilakukan sebelumnya. RPP dalam Kurikulum 2013 tuntutannya lebih lengkap misalnya dalam penilaiannya harus ada 3 penilaian yaitu kognitif, afektif dan ditambah psikomotorik. Dalam KTSP hanya kognitif dan afektif saja. Jadi, dalam membuat RPP Kurikulum 2013 harus berpikir lagi dengan penilaian psikomotorik.
5.      Persiapkan RPP
Guru SMA 1 Kudus sudah mempersiapkan  RPP selama 1 tahun.
6.      Harapan dalam membuat RPP
Diharapkan dalam membuat RPP dapat memenuhi kriteria minimum yangditargetkan dalam kurikulum 2013, contoh harus ada penilaian psikomotorik. Dalam RPP Kurikulum 2013 ada KD (Kompetensi Dasar) atau KI (Kompetensi Inti), langkah-langkah pembelajaran dan evaluasi. Masalah evaluasi atau pengembanganya nanti setelah penyusunan RPP.
7.      Materi dalam kurikulum 2013
Materi Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya lebih tinggi dan lebih luas. Misalnya dalam mata pelajaran ekonomi terjadi perubahan pendistribusian materi yang disesuaikan dengan pokok bahasanseperti contoh ada materi yang dikelas XI atau XII yang diajarkan dikelas X.. Materi dalam kurikulum 2013 lebih terfokus.  Dalam Kurikulum 2013 mempunyai tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik sedangkan kurikulum sebelumnya lebih banyak ke aspek kognitif.
8.      Buku Pegangan
a.    Guru di SMA 1 Kudus sudah mendapat buku pegangan
b.    Siswa di SMA 1 Kudus sudah mendapat buku pegangan
Sebelum pelaksanaan kurikulum 2013 guru dan siswa mendapat buku pegangan tetapi hanya terbatas untuk 3 mata pelajaran yaitu Sejarah, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Disini mata pelajaran yang lain harus mencari buku pegangan sendiri seperti menggunakan buku pegangan dari KTSP serta buku lainnya. Sedangkan untuk 3 mata pelajaran tadi, tetap ada buku pegangan yang lain karena buku pegangan di kurikulum 2013 itu materi yang tersedia kurang, sehingga guru harus mencari buku pegangan yang lain. Tetapisiswanya hanya memakai buku pegangan dari kurikulum 2013 itu sendiri.
9.      Pembelajaran kooperatif (jigsaw, STAD dll)
Guru di SMA 1 Kudus cukup memahami tentang pembelajaran kooperatif. Di SMA 1 Kudus mempunyai literatur tentang pembelajaran kooperatif seperti jigsaw, STAD dan lain – lain .Tetapi penggunaan metode seperti itu harus disesuaikan dengan pokok bahasan. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan pembelajaran koperatif. Misalnya Akuntansi tidak dapat diterapkan dengan pembelajaran kooperatif,  tetapi mata pelajaran ekonomi atau mata pelajaran yang lain bisa saja diterapkan dengan metode kooperatif.
10.  Pelatihan pembelajaran scientific learning
Pembelajaran scientific learning yaitu pembelajaran yang terfokus dan berkelanjutan. Pelatihan pembelajaran scientific learning sudah adadan sering diterapkan dalam mata pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi di SMA 1 Kudus merupakan economic scient, tetapi pembelajarannya ikut sosial. Ekonomi adalah mata pelajaran yang diunggulkan di sosial scient.
11.  Pelatihan pembelajaran kooperatif
Pelatihan pembelajaran kooperatif belum dilaksanakan. Di dalam sosialisasi IHT (In House Training) hanya membuat perangkat, pembelajaran kooperatifnya belum. Tidak mungkin di IHT membahas pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran satu –satu karena gurunya dari mata pelajaran yang berbeda – beda. Biasanya dari masing masing guru mata pelajaran yang sama berkumpul seperti MGMP kemudian membahas pembelajaran kooperatif.
12.  Kesulitan dalam pembelajaran kooperatif
Kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif karena belum terbiasa menggunakan metode kooperatif
13.  Pelatihan pembuatan media pembelajaran
Pelatihan membuat media pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 melalui IHT. Praktik dalam pembuatan media pembelajaran sesuai kurikulum 2013 pada prinsipnya ada, tetapi terbatas karena biasanya waktunya tidak kebagian. Jadi , guru mempunyai jadwal yang padat, diantaranya ada penyusunan bahan ajar / media dan membuat RPP. Dalam prakteknya membuat RPP saja  waktunya habis.
14.  Penyiapan media pembelajaran
Penyiapan media pembelajaran selama 1 semester belum siap atau belum bisa. Dalam menyiapkan media pembelajaran biasanya pada saat kita membutuhkan. Tetapi tidak selamanya harus menyiapkan media. Bisa saja muridnya yang menyiapkan seperti contoh membuat power point dalam presentasi kelompok. Contoh lain misal dalam pempelajaran kooperatif berkelompok tiap anak menyiapkan kertas yang bisa di gunakan untuk pembelajaran kooperatif.
15.  Bentuk media
Sebenarnya media yang dibuat guru semuanya di powerpoint yang berisi baik materi, tugas mandiri maupun tugas terstruktur. Apabila ada siswa yang bertanya juga dituangkan langsung dalam powepoint sehingga siswa - siswa lain dapat langsung melihat jelas.
16.  Sarana dan prasarana sekolah
Sarana dan  prasarana di SMA 1 Kudus sudah sangat mendukung penerapan kurikulum 2013
17.  Pelatihan cara evaluasi
Pelatihan cara evaluasi sesuai dengan kurikulum 2013 belum ada. Apabila sudah selesai dilaksanakan, baru dievaluasi.
18.  Pengetahuan cara evaluasi
Guru memperoleh pengetahuan cara evaluasi sesuai kurikulum 2013 dari kepala sekolah atau atasan dan dari guru lainnya atau teman. Sedangkan evaluasi yang materi dari petunjuk kurikulum itu sendiri.
19.  Harapan tentang cara evaluasi dalam kurikulum 2013
Harapannya evaluasi dapat dilakukan secara realistis , umum, objektif dan tidak mengada – ada.Maksudnya, guru harus benar – benar mengetahui kemampuan siswanya seperti apa. Biasanya hanya di kira - kira murid yang pintar itu kemampuannya bagus sikapnya baik.
20.  Wali kelas
Bapak Sulikin tidak menjadi wali kelas
21.  LHBS atau raport
Ada kesulitan dalam mengisi nilai raport sesuai kurikulum 2013 misalnya dalam penilaian. Kalau dahulu pengisian raport dalam kurikulum KTSP hanya ada kognitif dan afektif. Sedangkan pengisian raport dalam kurikulum 2013 harus ada nilai psikomotorik. Dan nilai psikomotoriknya  harus dipenuhi dalam nilai angka.
22.  Pelatihan mengisi raport sesuai kurikulum 2013
Sudah ada pelatihan pengisian raport sesuai kurikulum 2013 dari IHT. Jadi dalam sosialisasi IHT juga sampai pada penilaian.
23.  Implementasi kurikulum 2013
Guru SMA 1 Kudus cukup siap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
24.  Pendampingan pengimplementasian kurikulum 2013
Sudah ada pendampingan pengimplementasian kurikulum 2013. Pendampingan guru melalui IHT dari narasumbernya. Ini merupakan pendampingan karena para guru yang semula tidak mengetahui kurikulum 2013 menjadi mengetahuinya. Kalau pendampingan dana juga sudah ada yaitu dari pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten.
25.  Harapan terhadap implementasi kurikulum 2013
Menurut guru SMA 1 Kudus, sebenarnya kurikulum 2013 itu berat karena membuat para guru tidak dapat istirahat. Harapannya menjadi lebih baik untuk pendidikan di Indonesia.  Kita setuju setuju saja kurikulum 2013 itu dilaksanakan  tetapi kita berharap kompensasi yang diterima oleh guru juga sesuai dengan kerjanya.


BAB III
PENUTUP

Simpulan
1.      SMA 1 Kudus telah melaksanakan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014  untuk kelas X. Dan pada tahun pelajaran 2014/2015 akan dilaksanakan pada kelas X dan XI.
2.      Sosialisasi tentang Kurikulum 2013 sudah ada di SMA 1 Kudus yaitu melalui IHT dan Workshop kemudian dari SMA mensosialisasikan ke siswa lansung melalui MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) dengan mengundang seluruh siswa kelas X, orang tua dan beberapa  perwakilan masyarakat
3.      Materi Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya lebih tinggi dan lebih Luas.
4.      Kurikulum 2013 mengedepankan tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
5.      Guru kelas X dan kelas XI cukup siap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar