BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan perserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Tujuan dari
pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter
sehingga memiliki pandangan yang luas ke
depan untuk mencapai cita – cita.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan upaya yang
dilakukan terus menerus, tidak pernah berhenti searah dengan perubahan
kebutuhan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat menuntut
adanya perubahan kurikulum. Berubahnya kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013
merupakan upaya peningkatan pendidikan pada sistem pembelajaran agar menjadi
lebih baik. Kurikulum 2013 lebih mengedepankan tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, setiap guru, calon guru kepala
sekolah dan pihak – pihak yang terkait dengan implementasi kurikulum, wajib
memahami kurikulum yang baru yakni kurilkulum 2013. Dengan adanya kurikulum
ini, diharapkan sekolah mampu menghasilkan lulusan dengan kualitas tinggi, dan
memberikan pelayanan optimal kepada guru, siswa, orang tua dan masyarakat.
1.2 Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan di
SMA 1 Kudus Jalan Pramuka No.41 Mlati Lor Kec. Kota Kab. Kudus telp/fax (0291)431368
1.3 Tujuan Observasi
Pelaksanaan observasi ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana kesiapan bapak
/ ibu guru kelas XI di SMA 1 Kudus dalam mengimplementasikan kurikulum 2013
2.
Mengetahui
bagaimana aplikasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di SMA 1 Kudus
1.4 Manfaat Observasi
Manfaat
dari observasi ini antara lain :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang
kurikulum 2013
2. Meningkatkan pengetahuan tentang
implementasi kurikulum 2013 di SMA 1 Kudus
3. Memenuhi tugas mata kuliah telaah
kurikulum
BAB II
HASIL OBSERVASI
Observasi dilakukan di SMA 1
Kudus pada hari Sabtu, 18 April 2014 pukul 10.30 – 12.00 dengan narasumber :
Nama :
Bapak Sulikin, S.Pd,M.Pd
Sekolah :
SMA 1 Kudus
Kelas :
XI Guru Ekonomi
Sertifikasi :
Sudah
1. Sosialisasi
kurikulum 2013 di SMA 1 Kudus
Di SMA 1 Kudus sudah
ada sosialisasi mengenai Kurikulum 2013. Bahkan Kurikulum 2013 sudah
dilaksanakan di SMA 1 Kudus pada tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. SMA 1
Kudus merupakan salah satu SMA yang
ditunjuk dalam melaksanakan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014. Di
Kudus, ada 3 Sekolah yang telah ditunjuk melaksanakan kurikulum 2013 yaitu SMA
1 Kudus, SMA 2 Kudus dan SMA 1 Bae Kudus. Di tahun ajaran 2014/2015, rencananya
kurikulum 2013 akan dlaksanakan secara serempak di sekolah sekolah.
2. Kurikulum
2013 di SMA 1 Kudus memperoleh sosialisasi dari mana saja?
Sosialisasi Kurikulum
2013 melalui sosialisasi langsung seperti melalui IHT (In House Training) dan
Workshop. IHT merupakan sosialisasi internal dan bersifat tetap. Dalam IHT
semuanya terlibat, mengundang baik dari dinas pendidikan dan kebudayaan maupun pengawas.Sedangkan workshop merupakan
sosialisasi eksternal, Workshop cenderung dari SMA menyampaikan langsung kepada
siswa kelas X melalui Sosialisasi sewaktu MOPD ( Masa Orientasi Peserta Didik).
Semua siswa kelas X diundang, orang tua dan masyarakat juga diundang.
Sosialisasi ini ikut melibatkan orang tua karena semuanya tidak dapat terlepas
dari orang tua. Kurikulum 2013 struktur
nya lebih luas dari pada kurikulum sebelumnya (KTSP). KTSP dahulu jika di SKS
kan sebanyak 126 SKS sedangkan dalam
Kurikulum 2013 jika di SKS kan sebanyak 136 SKS. Dari pihak sekolah harus menambah 1SKS atau 1 jam di jam
umum sekolah. Di SMA 1 Kudus ditambah pada hari Kamis pada jam ke 9 dan ke 10.
Jadi, pada hari Kamis siswa di SMA 1 Kudus pulangnya lebih sore. Jika orang tua
tidak mengetahui ini, maka akan protes.Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi
eksternal tentang kurikulum 2013 kepada orang tua juga.
Strutur kurikulum 2013
tidak ada mata pelajaran TIK. Yang ada struktur baru yaitu prakarya dan
kewirausahaan. Dalam kurikulum ini mata pelajaran yang dulunya ada sekarang dihilangkanyaitu
mata pelajaran yang sifatnya keterampilan seperti TIK, Elektro dan Bahasa Jepang. Mengapa hilang? karena sudah menjadi program dalam program
muatan lokal dikurikulum yang baru ini. Tetapi dalam kurikulum 2013 ini mata
pelajaran prakarya dan kewirausahaan silabusnya terdapat rekayasa seperti
rekayasa informasi, dan rekayasa internet dan termasuk rekayasa elektro. Jadi
keterampilan– keterampilan tidak hilang sepenuhnya tetapi tidak dapat seluas jika berdiri sendiri.
3. Pelatihan
membuat RPP ( Rencana pelaksanaan pembelajaran)
Sudah (lebih dari 2x)
pelatihan membuat RPP telah dilaksanakan di SMA 1 Kudus melalui IHT (In House
Training) dan Workshop.
4. Kesulitan
dalam membuat RPP
Kesulitan dalam membuat
RPP adalah membuat sesuatu yang baru. Karena dalam membuat RPP yang baru agak kesulitan
atau tidak dapat seleluasa jika membuat RPP seperti apa yang biasa dilakukan
sebelumnya. RPP dalam Kurikulum 2013 tuntutannya lebih lengkap misalnya dalam
penilaiannya harus ada 3 penilaian yaitu kognitif, afektif dan ditambah psikomotorik.
Dalam KTSP hanya kognitif dan afektif saja. Jadi, dalam membuat RPP Kurikulum
2013 harus berpikir lagi dengan penilaian psikomotorik.
5. Persiapkan
RPP
Guru SMA 1 Kudus sudah
mempersiapkan RPP selama 1 tahun.
6. Harapan
dalam membuat RPP
Diharapkan dalam
membuat RPP dapat memenuhi kriteria minimum yangditargetkan dalam kurikulum
2013, contoh harus ada penilaian psikomotorik. Dalam RPP Kurikulum 2013 ada KD
(Kompetensi Dasar) atau KI (Kompetensi Inti), langkah-langkah pembelajaran dan
evaluasi. Masalah evaluasi atau pengembanganya nanti setelah penyusunan RPP.
7. Materi
dalam kurikulum 2013
Materi Kurikulum 2013
dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya lebih tinggi dan lebih luas. Misalnya
dalam mata pelajaran ekonomi terjadi perubahan pendistribusian materi yang
disesuaikan dengan pokok bahasanseperti contoh ada materi yang dikelas XI atau
XII yang diajarkan dikelas X.. Materi dalam kurikulum 2013 lebih terfokus. Dalam Kurikulum 2013 mempunyai tiga aspek
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik sedangkan kurikulum sebelumnya lebih
banyak ke aspek kognitif.
8. Buku
Pegangan
a. Guru
di SMA 1 Kudus sudah mendapat buku pegangan
b. Siswa
di SMA 1 Kudus sudah mendapat buku pegangan
Sebelum pelaksanaan
kurikulum 2013 guru dan siswa mendapat buku pegangan tetapi hanya terbatas
untuk 3 mata pelajaran yaitu Sejarah, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Disini
mata pelajaran yang lain harus mencari buku pegangan sendiri seperti
menggunakan buku pegangan dari KTSP serta buku lainnya. Sedangkan untuk 3 mata
pelajaran tadi, tetap ada buku pegangan yang lain karena buku pegangan di
kurikulum 2013 itu materi yang tersedia kurang, sehingga guru harus mencari
buku pegangan yang lain. Tetapisiswanya hanya memakai buku pegangan dari
kurikulum 2013 itu sendiri.
9. Pembelajaran
kooperatif (jigsaw, STAD dll)
Guru di SMA 1 Kudus
cukup memahami tentang pembelajaran kooperatif. Di SMA 1 Kudus mempunyai
literatur tentang pembelajaran kooperatif seperti jigsaw, STAD dan lain – lain
.Tetapi penggunaan metode seperti itu harus disesuaikan dengan pokok bahasan.
Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan pembelajaran koperatif. Misalnya
Akuntansi tidak dapat diterapkan dengan pembelajaran kooperatif, tetapi mata pelajaran ekonomi atau mata
pelajaran yang lain bisa saja diterapkan dengan metode kooperatif.
10. Pelatihan
pembelajaran scientific learning
Pembelajaran scientific
learning yaitu pembelajaran yang terfokus dan berkelanjutan. Pelatihan
pembelajaran scientific learning sudah adadan sering diterapkan dalam mata
pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi di SMA 1 Kudus merupakan economic
scient, tetapi pembelajarannya ikut sosial. Ekonomi adalah mata pelajaran yang
diunggulkan di sosial scient.
11. Pelatihan
pembelajaran kooperatif
Pelatihan pembelajaran
kooperatif belum dilaksanakan. Di dalam sosialisasi IHT (In House Training)
hanya membuat perangkat, pembelajaran kooperatifnya belum. Tidak mungkin di IHT
membahas pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran satu –satu karena gurunya
dari mata pelajaran yang berbeda – beda. Biasanya dari masing masing guru mata
pelajaran yang sama berkumpul seperti MGMP kemudian membahas pembelajaran
kooperatif.
12. Kesulitan
dalam pembelajaran kooperatif
Kesulitan yang dialami
guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif karena belum
terbiasa menggunakan metode kooperatif
13. Pelatihan
pembuatan media pembelajaran
Pelatihan membuat media
pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 melalui IHT. Praktik dalam pembuatan
media pembelajaran sesuai kurikulum 2013 pada prinsipnya ada, tetapi terbatas karena
biasanya waktunya tidak kebagian. Jadi , guru mempunyai jadwal yang padat,
diantaranya ada penyusunan bahan ajar / media dan membuat RPP. Dalam prakteknya
membuat RPP saja waktunya habis.
14. Penyiapan
media pembelajaran
Penyiapan media
pembelajaran selama 1 semester belum siap atau belum bisa. Dalam menyiapkan
media pembelajaran biasanya pada saat kita membutuhkan. Tetapi tidak selamanya
harus menyiapkan media. Bisa saja muridnya yang menyiapkan seperti contoh
membuat power point dalam presentasi kelompok. Contoh lain misal dalam
pempelajaran kooperatif berkelompok tiap anak menyiapkan kertas yang bisa di
gunakan untuk pembelajaran kooperatif.
15. Bentuk
media
Sebenarnya media yang
dibuat guru semuanya di powerpoint yang berisi baik materi, tugas mandiri maupun
tugas terstruktur. Apabila ada siswa yang bertanya juga dituangkan langsung
dalam powepoint sehingga siswa - siswa lain dapat langsung melihat jelas.
16. Sarana
dan prasarana sekolah
Sarana dan prasarana di SMA 1 Kudus sudah sangat
mendukung penerapan kurikulum 2013
17. Pelatihan
cara evaluasi
Pelatihan cara evaluasi
sesuai dengan kurikulum 2013 belum ada. Apabila sudah selesai dilaksanakan,
baru dievaluasi.
18. Pengetahuan
cara evaluasi
Guru memperoleh
pengetahuan cara evaluasi sesuai kurikulum 2013 dari kepala sekolah atau atasan
dan dari guru lainnya atau teman. Sedangkan evaluasi yang materi dari petunjuk
kurikulum itu sendiri.
19. Harapan
tentang cara evaluasi dalam kurikulum 2013
Harapannya evaluasi
dapat dilakukan secara realistis , umum, objektif dan tidak mengada – ada.Maksudnya,
guru harus benar – benar mengetahui kemampuan siswanya seperti apa. Biasanya
hanya di kira - kira murid yang pintar itu kemampuannya bagus sikapnya baik.
20. Wali
kelas
Bapak Sulikin tidak
menjadi wali kelas
21. LHBS
atau raport
Ada kesulitan dalam
mengisi nilai raport sesuai kurikulum 2013 misalnya dalam penilaian. Kalau
dahulu pengisian raport dalam kurikulum KTSP hanya ada kognitif dan afektif.
Sedangkan pengisian raport dalam kurikulum 2013 harus ada nilai psikomotorik.
Dan nilai psikomotoriknya harus dipenuhi
dalam nilai angka.
22. Pelatihan
mengisi raport sesuai kurikulum 2013
Sudah ada pelatihan
pengisian raport sesuai kurikulum 2013 dari IHT. Jadi dalam sosialisasi IHT
juga sampai pada penilaian.
23. Implementasi
kurikulum 2013
Guru SMA 1 Kudus cukup
siap dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
24. Pendampingan
pengimplementasian kurikulum 2013
Sudah ada pendampingan
pengimplementasian kurikulum 2013. Pendampingan guru melalui IHT dari
narasumbernya. Ini merupakan pendampingan karena para guru yang semula tidak
mengetahui kurikulum 2013 menjadi mengetahuinya. Kalau pendampingan dana juga
sudah ada yaitu dari pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten.
25. Harapan
terhadap implementasi kurikulum 2013
Menurut guru SMA 1 Kudus,
sebenarnya kurikulum 2013 itu berat karena membuat para guru tidak dapat
istirahat. Harapannya menjadi lebih baik untuk pendidikan di Indonesia. Kita setuju setuju saja kurikulum 2013 itu
dilaksanakan tetapi kita berharap
kompensasi yang diterima oleh guru juga sesuai dengan kerjanya.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
1. SMA
1 Kudus telah melaksanakan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Dan pada tahun pelajaran 2014/2015
akan dilaksanakan pada kelas X dan XI.
2. Sosialisasi tentang Kurikulum 2013 sudah ada di SMA 1 Kudus
yaitu melalui IHT dan Workshop kemudian dari SMA mensosialisasikan ke siswa
lansung melalui MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) dengan mengundang seluruh
siswa kelas X, orang tua dan beberapa
perwakilan masyarakat
3. Materi
Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya lebih tinggi dan lebih
Luas.
4. Kurikulum 2013 mengedepankan tiga aspek yaitu aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik.
5. Guru kelas X dan kelas XI cukup siap dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar