WANITA YANG PERTAMA KALI MASUK SYURGA
Wanita
yang diperkenankan masuk surga pertama kali adalah seorang wanita yang bernama
Muti’ah. Kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah
yang pertama kali masuk surga.
Siapakah
Muti’ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang
wanita yang bernama Muti’ah ketika itu.
Beliau
juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga
pertama kali? Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah
seorang wanita yang bernama Muti’ah.
Kali
ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat
kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersama dengan anaknya yang
masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.
“Di
luar, siapa?” kata Muti’ah tidak membukakan pintu.
“Saya
Fatimah, putri Rasulullah”
“Oh,
iya. Ada keperluan apa?”
“Saya
hanya berkunjung saja”
“Anda
seorang diri atau bersama dengan lainnya?”
“Saya
bersama dengan anak saya, Hasan?”
“Maaf,
Fatimah. Saya belum mendapatkan izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki”
“Tetapi
Hasan masih anak-anak”
“Walaupun
anak-anak, dia lelaki juga kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya akan meminta
izin dulu kepada suami saya”
“Baiklah”
kata Fatimah dengan nada kecewa. Setelah mengucapkan salam, ia pun pergi.
Keesokan
harinya, Siti Fatimah kembali berkunjung ke rumah Muti’ah. Selain mengajak
Hasan, ternyata Husein (saudara kembar Hasan) merengek meminta ikut juga.
Akhirnya mereka bertiga pun berkunjung juga ke rumah Muti’ah. Terjadilah dialog
seperti hari kemarin.
“Suami
saya sudah memberi izin bagi Hasan”
“Tetapi
maaf, Muti’ah. Husein ternyata merengek meminta ikut. Jadi saya ajak juga!”
“Dia
perempuan?”
“Bukan,
dia lelaki”
“Wah,
saya belum memintakan izin bagi Husein.”
“Tetapi
dia juga masih anak-anak”
“Walaupun
anak-anak, dia juga lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!”
“Baiklah”
Kembali Siti Fatimah kecewa.
Namun
rasa penasarannya demikian besar untuk mengetahui, rahasia apakah yang
menyebabkan wanita yang akan dikunjunginya tersebut diperkanankan masuk surga
pertama kali. Akhirnya hari esok pun tiba. Siti Fatimah dan kedua putranya
kembali mengunjungi kediaman Mutiah. Karena semuanya telah diberi izin oleh
suaminya, akhirnya mereka pun diperkenankan berkunjung ke rumahnya. Betapa
senangnya Siti Fatimah karena inilah kesempatan bagi dirinya untuk menguak
misteri wanita tersebut.
Menurut
Siti Fatimah, wanita yang bernama Muti’ah sama juga seperti dirinya dan umumnya
wanita. Ia melakukan shalat dan lainnya. Hampir tidak ada yang istimewa. Namun,
Siti Fatimah masih penasaran juga. Hingga akhirnya ketika telah lama waktu
berbincang, “rahasia” wanita itu tidak terkuak juga. Akhirnya, Muti’ah pun
memberanikan diri untuk memohon izin karena ada keperluan yang harus
dilakukannya.
“Maaf
Fatimah, saya harus ke ladang!”
“Ada
keperluan apa?”
“Saya
harus mengantarkan makanan ini kepada suami saya”
“Oh,
begitu”
Tidak
ada yang salah dengan makanan yang dibawa Muti’ah yang disebut-sebut sebagai
makanan untuk suaminya. Namun yang tidak habis pikir, ternyata Muti’ah juga
membawa sebuah cambuk.
“Untuk
apa cambuk ini, Muti’ah?” kata Fatimah penasaran.
“Oh,
ini. Ini adalah kebiasaanku semenjak dulu”
Fatimah
benar-benar penasaran. “Ceritakanlah padaku!”
“Begini,
setiap hari suamiku pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Setiap hari pula aku
mengantarkan makanan untuknya. Namun disertai sebuah cambuk. Aku menanyakan
apakah makanan yang aku buat ini enak atau tidak, apakah suaminya seneng atau
tidak. Jika ada yang tidak enak, maka aku ikhlaskan diriku agar suamiku
mengambil cambuk tersebut kemudian mencambukku. Ini aku lakukan agar suamiku
ridlo dengan diriku. Dan tentu saja melihat tingkah lakuku ini, suamiku begitu
tersentuh hatinya. Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku pun ridlo atas dirinya”
“Masya
Allah, hanya demi menyenangkan suami, engkau rela melakukan hal ini, Muti’ah?”
“Saya
hanya memerlukan keridloannya. Karena istri yang baik adalah istri yang patuh
pada suami yang baik dan sang suami ridlo kepada istrinya”
“Ya…
ternyata inilah rahasia itu”
“Rahasia
apa ya Fatimah?” Mutiah juga penasaran.
“Rasulullah
Saw mengatakan bahwa dirimu adalah wanita yang diperkenankan masuk surga
pertama kali. Ternyata semua gara-gara baktimu yang tinggi kepada seorang suami
yang sholeh.”
Subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar